AKU, DUNIA. MIMPIKU

Sekilas Semua Itu Tampak Nyata Namun Penuh dengan Kepalsuan
0

Aku Cuma Bertanya

gelas retak yang berisikan air
kering ia tak mau
penuh menjadi tanda tanya
sesekali hidup terkadang seperti itu

keris usang bukannya tak tajam
cuma insyaf menggoreskan luka
mengapa badai selalu diratapi
sedang ia juga sedang berlari
mengarah tenangnya

menarik melihat ombak berkejaran
dari bibir pantai tersungging senyum menyambutnya
mengapa sulit tersenyum
ketika kaki hanya tersentil duri Diadema setosum

bibir ini selalu kelu tak punya darah
hendak hati bertanya pada langit
mengapa begitu setia untuk bumi
bukan aku iri, bukan pula aku mau menjadi langit
aku cuma bertanya

0 komentar:

Posting Komentar