Senja sedang menari, berputar dengan jingga, aku hanya menjadi penonton bersama rindu
AKU, DUNIA. MIMPIKU
Sekilas Semua Itu Tampak Nyata Namun Penuh dengan Kepalsuan
0
Juni
Sesaat ingin ini seperti kemarin. Terbangun dengan setumpukan rencana dan harapan yang akan berjalan sebagaimana mestiya. Di pagiku terkadang terbangun dengan senyum sambil mengintip ponsel biasaya menyapa ku. Semangat pagi yang selalu memberi arti. Seulas senyum yang selalu hadir. Melupakan semua letih, membangkitkan ikrar menurut mu "Kerja Ibadah". Aku berusaha memahami, mengerti, memaklumi segala yang betentangan dengan ikrar tersebut. Sampai benar-benar di luar batas kemampuanku. Maaf aku belum bisa menjalankannya, memang aku keras kepala terhadap apa yang kuanggap benar.
Juni begitu bearti, di saat aku tak tau apa yang bisa ku lakukan untuk menjalankan amanah. Kau datang ibarat hujan di nadirnya kemarau. Memberi cerah di antara keputusasaan. Kata Mu semuanya akan baik-baik saja. Aku tak pernah berpikir begitu tulusmu hadir di kemarau itu. Terima Kasih telah hadir saat itu.
Ketika lelah ku tak mampu ku obati sendiri. Saat itu pula hadirmu mengobati. Mengajak untuk tertawa lepas. Mengajari bagaimana tersenyum walaupun ada beban yang harus di sembunyikan dalam-dalam. Mengalahkan rasa takut di antara kita walaupun cuma sesaat kita saling bersandar. Takut itu hilang dikalahkan gemgaman yang erat. Tapi itu hanya sesaat tak mampu di bendung ketika kita berada di ufuk masing-masing. Maaf aku tak mampu menghapus rasa takut mu.
Senja di sini sangat membuatku tersiksa. Di setiap lukisannya selalu ada cerita tentang harapan. Rasanya tak ingin terganti dengan malam biarkan saja aku terus menatap harapan itu. Entah mengapa aku tak bisa menahanmu. Tapi aku juga berpikir dengan menahan mu pasti kamu akan terus ketakutan. Sementara aku tak mampu berbuat apa-apa. Tapi itu cuma sementara. Iya aku percaya itu sementara.
"Kita akan saling menguatkan bukan, walau kata tak terverbalkan hingga waktu menentukan kapan kita akan kembali menghabiskan waktu bersama" Walau kemarau panjang akan membuat rindu umenyayat tapi percayalah selama kemarau ada hujan yang menunggu waktu tepat untuk turun, dan saat ia turun yakinlah seluruh alam bersuka ria bahkan pelangi pun akan turun."
Aku bertanya apakah kau mengajari ku untuk bersabar atau mengajariku juga untuk mengalah.
0
1
# Pagi, mandikan Beat Kun, kasian berdebu terus. Teman sejati harus saling melengkapi.
# Siang, Ke bandara menyerahkan rekomendasi ke Pak Lilik Hendrajaya, akhirnya berkas lengkap, tinggal menunggu pengumunan dan banyak berdoa. Pulang ditemani rintik hujan.
# Malam, EUROforia.. Menghabiskan malam dengan menikmati tontonan para gladiator bola.
Rasanya aku tak ingin dari tidur ku. Biarlah aku melewati segala musim dengan tidur panjang yang membuatku tak memikirkan apa-apa. Dan pastinya ketika aku tersadar, memori otak ku akan mencari folder yang berisikan tentang-MU.
Hari ini aku tersenyum dalam kepura-puraan, tertawa dalam kebohongan. Rasanya sulit, sangat sulit bahkan.
Entah apa yang harus ku katakan untuk lebih tegap lagi menantang badai. Baru kali ini aku menyerah, mengalah, dikalahkan, dan harus tertunduk.
Entah mengapa aku ingin berlama-lama merasakan titik air yang berjatuhan. Ku rasakan jatuhnya di telapak tanganku. Yah.. ku pahami mungkin ini isyarat-Mu. Ku hanya berbisik kepada butiran itu. Temanilah dia, dia lebih akan memahami mu, buatlah dia tersenyum.
1
Kamu....Aku
Melangkahlah, kau hanya perlu memperhatikan jalan
dan rambu-rambu lalu lintas, agar resiko jatuhnya kecil
Bagaimana bisa aku melangkah
Ketika aku masih berdiri tegap
Menggemgam erat tangan mu
Agar kamu tak takut lagi
Kalo begitu kau bisa mengajariku melangkah
Mungkin agak sulit bagiku untuk mengimbangi
Tapi aku bisa belajar agar kelak,
Ku mampu berlari bersama mu
Memang aku ingin
Kita dapat berlari beriringan
Melintasi padang ilalang
Sehingga kita dapat merasakan
Angin yang menerpa wajah kita
Dan di saat itu
Aku akan tersenyum juga menangis
AKu akan memandang wajahmu lekat
Dan berkata kau nyata
Cobalah bersandar
Sampai tak ada jarak antara kita
Ketika takut mu, resah mu, lelah mu, sedih mu
Hilang dan terganti oleh
Senyuman dan tidur lelap dan melupakan semuanya
Yakinlah Aku nyata ada untuk Mu....
Aku terkadang lelah...
Lelah menatap jalan yang kadang tak berarah
Bisakah kau ku andalkan menjadi mataku
Menuntun aku menatap pelangi di ujung jalan
Lidahku kadang kelu menjawab semua tantangan...
Bantulah aku, beicarakan kepadanya
Ada jawaban atas segala kerisauan
Kaki ini kadang sulit untuk melangkah
Ketika berjalan pun tak mampu
Bagaimana aku bisa berlari ke arah mu...
Mau kah kamu berlari ke arah ku?
Kadang buruknya mimpi membangunkan ku..
Bisakah kamu hadir saat ku terjaga
Dan berkata "itu cuma Mimpi"
0
Folder
Kemarin rasanya sangat jenuh dan bosan di tempat kerja, Alternatifnya pazti lari ke rumah ke 2, dimana lagi kalo bukan himpunan. Tiba di Himpunan tapi penduduknya entah pada kemana, mungkin sibuk mengurusi urusan akademik yang sekrang mengalahkan eksisnya setan-setan di FIlm2 murahan Indonesia yang telah merusak pamor seram para hantu maupun setan menjadi tontonan yang mengundang persepsi antara horor atau p***o (Kasin-kasian).
gak ada yang bisa di ajak cerita, yah mengutak atik komputer mumpung lagi lowong. Buka folder sana folder sini, tapi Folder Pengurus Periode 2009-2010 yang paling lama. Folder Ketua Umum, yah berisi tumpukan file yang bertahun-tahun lalu menjadi kenangan. Rasanya memori otak berpacu keras menguruas semua materi otak hal-hal berjalannya file-file itu terbentuk. Rasanya sangat senang kembali ke masa itu. Bukan kejayaan bukan kesuksesan yang menjadi ingatan paling dalam tapi arti dari setiap jengkal yang dilewati bersama mereka (pengurus yang merupakan sahabat sekaligus saudara).
Kadang tertawa sendiri dan mengerutkan kening menyimak potret dari setiap peristiwa. Begitu rindu dengan semua itu. Terima kasih perjalanan lalu telah memberi aku banyak bekal.
0
Folder
Kemarin rasanya sangat jenuh dan bosan di tempat kerja, Alternatifnya pazti lari ke rumah ke 2, dimana lagi kalo bukan himpunan. Tiba di Himpunan tapi penduduknya entah pada kemana, mungkin sibuk mengurusi urusan akademik yang sekrang mengalahkan eksisnya setan-setan di FIlm2 murahan Indonesia yang telah merusak pamor seram para hantu maupun setan menjadi tontonan yang mengundang persepsi antara horor atau p***o (Kasin-kasian).
gak ada yang bisa di ajak cerita, yah mengutak atik komputer mumpung lagi lowong. Buka folder sana folder sini, tapi Folder Pengurus Periode 2009-2010 yang paling lama. Folder Ketua Umum, yah berisi tumpukan file yang bertahun-tahun lalu menjadi kenangan. Rasanya memori otak berpacu keras menguruas semua materi otak hal-hal berjalannya file-file itu terbentuk. Rasanya sangat senang kembali ke masa itu. Bukan kejayaan bukan kesuksesan yang menjadi ingatan paling dalam tapi arti dari setiap jengkal yang dilewati bersama mereka (pengurus yang merupakan sahabat sekaligus saudara).
Kadang tertawa sendiri dan mengerutkan kening menyimak potret dari setiap peristiwa. Begitu rindu dengan semua itu. Terima kasih perjalanan lalu telah memberi aku banyak bekal.
0
MONODIALOG
AKU MEMBACA TULISAN DI BAWAH INI DAN SANGAT FANTASTIS
Selamat siang, aku mengerti kesedihan yang tengah kau rasakan. Aku pernah merayakan kebahagiaan yang sedang kau rasakan. Aku pernah merasakan kebimbangan dan kegelisahan seperti yang saat ini sedang kauhadapi. Sepertimu, aku juga muak pada rutinitas yang menindas, kebohongan, pengkhianatan, atau kepura-puraan yang mengatakan ‘segalanya baik-baik saja’ saat segalanya tak sedang baik-baik saja. Dan kita sama-sama menyukai kebebasan, angin lembut sore hari yang menerpa wajah kita yang lembab, atau suara tawa masa kecil kita yang selalu bebas dan berbahagia. Sebab aku adalah kamu, dalam hidup dan kenyataan yang berbeda.
Aku mohon maaf jika tulisan ini akan menahanmu beberapa saat. Aku ingin bertamu ke hatimu, duduk bersama dan memulai sebuah percakapan kecil yang barangkali tak biasa. Tentu saja ada beberapa orang yang tidak menyukai percakapan ini, kebersamaan dan keakraban kita, tetapi kita tak perlu terus-menerus peduli pada perasaan dan pikiran orang lain, kan? Maka aku akan tetap duduk di sampingmu untuk mengatakan sesuatu yang sebenarnya sudah sejak lama ingin kusampaikan.
Aku tidak datang untuk mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, tetapi untuk memintamu sejenak mengabaikan hal-hal yang belakangan ini barangkali membuat pikiranmu jadi berat. Berhentilah berpikir bahwa segalanya mesti berjalan baik-baik saja, dan sempurna, dan tanpa kesalahan: Sebab kita memang diberi ruang dan kesempatan untuk membuat segalanya tidak baik-baik saja, kan? Dan bersyukurlah jika segalanya berjalan tidak sebagaimana mestinya, sebab itu artinya kita diberi kesempatan lain untuk memperbaikinya.
Jika semuanya berjalan baik-baik saja. Beristirahatlah sejenak, lihatlah sampai segala urusan kembali pada takdir-utamanya untuk menjadi berantakan. Jika saat itu tiba, kembalilah bekerja. Kita semua diciptakan untuk menyelesaikan persoalan: Maka lakukan. Kapanpun kau merasa tak punya masalah, kau akan segera menemukannya. Kapanpun kau merasa bahwa kau bisa hidup dengan masalah, kau akan jadi manusia bahagia yang selalu bisa menyelesaikannya.
Nikmatilah semuanya. Sambutlah bayi-bayi yang dilahirkan. Peganglah tangan orang yang kamu sayangi. Relakan kepergian orang yang kamu cintai. Jatuhlah pada cinta dan bangunlah sebagai manusia yang berjalan di atas keyakinannya sendiri. Berlututlah pada keagungan. Bentangkanlah sayap saat seseorang menjatuhkanmu dari ketinggian—terbanglah seperti burung mencintai angin. Berjalanlah seperti seorang ayah yang menuntun lengan putrinya. Berbahagialah seperti anak-anak. Waspadalah seperti pertama kali belajar berjalan. Dengarkanlah nyanyian angin. Jadilah air hujan yang membawa kehidupan baru bagi tanah-tanah yang kering. Jadilah matahari yang berani terbit dan siap untuk tenggelam. Jadilah seseorang yang membuat dunia jadi berbeda. Jadilah dirimu sendiri: Kita bukan apa-apa, dan bukan siapa-siapa, sampai kita mewakili pikiran dan perasaan kita sendiri.
Sampai di sini, kau tak lagi melihatku duduk di sampingmu, di ruang hatimu: Aku telah menghilang dalam kata-kata. Tak memiliki nama. Tak memiliki suara.
Kini, hanya dirimu, hanya dirimu... Hanya dirimu yang bisa mengubah hidupmu sendiri.
0
Tulis lagi...
Rasanya beberapa minggu ini sangat berbeda. Memasuki sisi dunia yang lain membuat pikiran harus pula beradaptasi dengan hal-hal baru. Pekerjaan baru, perlahan-lahan mengusik rutinitas yang lama. Rasanya sangat tidak menyenagkan. Dulunya hanya sibuk mondar mandir rumah dan kampus. Hidup semaunya saja tak perlu ada yang mengatur. Tata pada aturan sendiri, tak ada yang harus di kejar. Nongkrong sana sini tanpa ada yang melarang. Pokoknya bebas mau jadi apa siapa juga yang peduli.
Sayangnya itu tak berlaku. Tuntutan status (sebenarnya lebih ke orang tua,, hahaha Harus mako cari kerja nak). Berakhirlah sudah saatnya ambil cangkul, sabit dan pergi ke sawah tanam jagung. wkwkwkwkw ngak nyambung banget. (Sakit jiwa)
Resolusi yang harus diselesaikan adalah Balla Biralle harus jalan apapun caranya harus, walaupun kayaknya akan sendiri dongkol mengurusi nasib si Zea mays itu biar bisa tenar bak Agnes Maunikah.
Yang kedua adalah perbanyak doa supaya Proposal Eagle Award lolos dan bisa belajar lebih banyak lagi tentang film dokumenter, dan yang paling penting adalah membuka mata dunia untuk mengenal Tata Mandong sehingga pengabdiannya dapat diikuti oleh masyaratak pula.
Ternyata bekerja menyita waktu tenaga dan yang paling banyak adalah tak ada lagi hura-hura bareng teman2.
Sayangnya itu tak berlaku. Tuntutan status (sebenarnya lebih ke orang tua,, hahaha Harus mako cari kerja nak). Berakhirlah sudah saatnya ambil cangkul, sabit dan pergi ke sawah tanam jagung. wkwkwkwkw ngak nyambung banget. (Sakit jiwa)
Resolusi yang harus diselesaikan adalah Balla Biralle harus jalan apapun caranya harus, walaupun kayaknya akan sendiri dongkol mengurusi nasib si Zea mays itu biar bisa tenar bak Agnes Maunikah.
Yang kedua adalah perbanyak doa supaya Proposal Eagle Award lolos dan bisa belajar lebih banyak lagi tentang film dokumenter, dan yang paling penting adalah membuka mata dunia untuk mengenal Tata Mandong sehingga pengabdiannya dapat diikuti oleh masyaratak pula.
Ternyata bekerja menyita waktu tenaga dan yang paling banyak adalah tak ada lagi hura-hura bareng teman2.
0
Ku Belati, Kau Benalu
Mari kita bicarakan arti ini
Arti dari kisah belati dan benalu
Ku merampas mu lewat belati
yang menghujam sudut hatimu
Tak biarkan kau merasa sakit
Sekalipun belati itu menembus batas mampu mu
Belati itu adalah rasa, rasa yang tajam untuk mu
Belati itu adalah kekuatan, kekuatan untuk menjagamu
Belati itu adalah kekuasaan, kekuasaan untuk mengagungkan mu
Sedialah kamu menjadi benalu
Benalu itu adalah setia, kesetiaan dari akar hingga ujung
Benalu itu adalah erat, erat dalam memeluk rasa
Benalu itu simbol, simbol kesejahteraan batin dan raga
Marilah kita bercerita
Ceritakan kepada segenap penjuru
Bahwa belati dan benalu akan berteman
Berteman dengan arti masing-masing
Belati akan berkata tajamnya tak akan menggores luka
Benalu tak akan menjerat luka menggapai pucuk
Biarkanlah setiap nyanyian camar
Riuh membicarakan tentang kisah ini
Sekalipun mereka iri, abaikanlah mereka
Biarkanlah cerita kita menjadi dongeng
Yang mengantar tidur lelap anak dan cucu mereka
Arti dari kisah belati dan benalu
Ku merampas mu lewat belati
yang menghujam sudut hatimu
Tak biarkan kau merasa sakit
Sekalipun belati itu menembus batas mampu mu
Belati itu adalah rasa, rasa yang tajam untuk mu
Belati itu adalah kekuatan, kekuatan untuk menjagamu
Belati itu adalah kekuasaan, kekuasaan untuk mengagungkan mu
Sedialah kamu menjadi benalu
Benalu itu adalah setia, kesetiaan dari akar hingga ujung
Benalu itu adalah erat, erat dalam memeluk rasa
Benalu itu simbol, simbol kesejahteraan batin dan raga
Marilah kita bercerita
Ceritakan kepada segenap penjuru
Bahwa belati dan benalu akan berteman
Berteman dengan arti masing-masing
Belati akan berkata tajamnya tak akan menggores luka
Benalu tak akan menjerat luka menggapai pucuk
Biarkanlah setiap nyanyian camar
Riuh membicarakan tentang kisah ini
Sekalipun mereka iri, abaikanlah mereka
Biarkanlah cerita kita menjadi dongeng
Yang mengantar tidur lelap anak dan cucu mereka
0
29 FEBRUARI 2012
Terbangun dari tumpukan buku di pagi buta. Memaksa mata melek karna harus masih membaca bagian penting yang tak sempat terbaca kemarin-kemarin. Rasanya hari ini akan berbeda dengan hari-hari lain. Hari ini akan menjadi yang paling berat dalam proses menunggu. Yah menunggu dan menunggu para penguji yang memutuskan apakah nasib baik yang berpihak hari ini ataupun sebaliknya. Otak pun di stel baik-baik untuk menjawab segala pertanyaan yang akan muncul bak menghadapi hakim.
Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil
Man shabara zhafira, Siapa yang sabar akan beruntung
Dua kutipan yang selalu mengiringi langkah demi mengejar impian yang dibela habis-habisan. Menjinakkan badai hidup dijalani dengan langkah sabar. Tentunya hadir dari pengiring yang setia memanjatkan doa yang tiada henti begitu pula tetesan keringat yang tulus dilimpahkan oleh kedua mutiara yang tak ternilai harganya yaitu Kedua Orang Tua. Dan semua handai taulan yang memberikan suguhan yang ikhlas terucap terima kasih. Semoga esok DOA dan mantra Man jadda wajada, Man shabara zhafira mengiring langkah dan pikiran menuju jalan baru.
29 Februari 2012 Pukul 15.00 Ujian Skripsi
Harapannya semua berjalan tepat waktu, namun alih-alih tepat waktu malah hampir dibatalkan. Untungnya nasib baik masih bersinggungan denganku. Mungkin menjadi sejarah atau tidak siapa yang peduli tapi menjadi hal yang tak biasa melaksanakan UJIAN SKRIPSI yang dimulai pada kurang lebih pukul 18. 15 kemudian di skors dan dilanjutkan kembali pukul 18.50 dan berakhir pukul 20.30 WITA...
Berusaha itu kadang membuat raga lelah. Tapi usahalah membawa kita menikmati sukses. SABAR itu awalnya terasa pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu.
Dan Alhamdulillah, Aku sudah mereguk madu itu.
Man jadda wajada
Man shabara zhafira
Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil
Man shabara zhafira, Siapa yang sabar akan beruntung
Dua kutipan yang selalu mengiringi langkah demi mengejar impian yang dibela habis-habisan. Menjinakkan badai hidup dijalani dengan langkah sabar. Tentunya hadir dari pengiring yang setia memanjatkan doa yang tiada henti begitu pula tetesan keringat yang tulus dilimpahkan oleh kedua mutiara yang tak ternilai harganya yaitu Kedua Orang Tua. Dan semua handai taulan yang memberikan suguhan yang ikhlas terucap terima kasih. Semoga esok DOA dan mantra Man jadda wajada, Man shabara zhafira mengiring langkah dan pikiran menuju jalan baru.
29 Februari 2012 Pukul 15.00 Ujian Skripsi
Harapannya semua berjalan tepat waktu, namun alih-alih tepat waktu malah hampir dibatalkan. Untungnya nasib baik masih bersinggungan denganku. Mungkin menjadi sejarah atau tidak siapa yang peduli tapi menjadi hal yang tak biasa melaksanakan UJIAN SKRIPSI yang dimulai pada kurang lebih pukul 18. 15 kemudian di skors dan dilanjutkan kembali pukul 18.50 dan berakhir pukul 20.30 WITA...
Berusaha itu kadang membuat raga lelah. Tapi usahalah membawa kita menikmati sukses. SABAR itu awalnya terasa pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu.
Dan Alhamdulillah, Aku sudah mereguk madu itu.
Man jadda wajada
Man shabara zhafira
0
Februari
Februari kembali menyapa tahun ini tentulah dengan format barunya. Tapi, februari memiliki banyak kenangan, entahlah kenangan kelam maupun mungkin semanis madu (hahahaha, lebay). Sekelamnya kenangan itu biarlah menjadi gelap dikala bulan selalu menyapaku. Semanis apapun kenangan itu biarlah sekedar candu yang tentu saja tak akan selamanya menggrogoti otak ini.
#Untukmu yang entah ada dibagian mana pelosok bumi ini. Untukmu yang sekedar bayangan yang tak nyata. Sekalimat pun tak bisa ku persembahkan untukmu. Karna kamu selalu jadi bayangan ku.#
Februari tahun ini mungkin istimewa yahhh mau lepas status mahasiswa (ngarep banget lah) menjadi SARJANA yang pake tambahan di belakang nama S.Pd. Sedihnya harus melepas sebutan MAHASISWA yang akan berubah menjadi Pengangguran (Kalo ndk dapat kerja). Senangnya akan muncul tantangan hidup yang baru.
#Untukmu yang entah ada dibagian mana pelosok bumi ini. Untukmu yang sekedar bayangan yang tak nyata. Sekalimat pun tak bisa ku persembahkan untukmu. Karna kamu selalu jadi bayangan ku.#
Februari tahun ini mungkin istimewa yahhh mau lepas status mahasiswa (ngarep banget lah) menjadi SARJANA yang pake tambahan di belakang nama S.Pd. Sedihnya harus melepas sebutan MAHASISWA yang akan berubah menjadi Pengangguran (Kalo ndk dapat kerja). Senangnya akan muncul tantangan hidup yang baru.
0
Aku Cuma Bertanya
gelas retak yang berisikan air
kering ia tak mau
penuh menjadi tanda tanya
sesekali hidup terkadang seperti itu
keris usang bukannya tak tajam
cuma insyaf menggoreskan luka
mengapa badai selalu diratapi
sedang ia juga sedang berlari
mengarah tenangnya
menarik melihat ombak berkejaran
dari bibir pantai tersungging senyum menyambutnya
mengapa sulit tersenyum
ketika kaki hanya tersentil duri Diadema setosum
bibir ini selalu kelu tak punya darah
hendak hati bertanya pada langit
mengapa begitu setia untuk bumi
bukan aku iri, bukan pula aku mau menjadi langit
aku cuma bertanya
kering ia tak mau
penuh menjadi tanda tanya
sesekali hidup terkadang seperti itu
keris usang bukannya tak tajam
cuma insyaf menggoreskan luka
mengapa badai selalu diratapi
sedang ia juga sedang berlari
mengarah tenangnya
menarik melihat ombak berkejaran
dari bibir pantai tersungging senyum menyambutnya
mengapa sulit tersenyum
ketika kaki hanya tersentil duri Diadema setosum
bibir ini selalu kelu tak punya darah
hendak hati bertanya pada langit
mengapa begitu setia untuk bumi
bukan aku iri, bukan pula aku mau menjadi langit
aku cuma bertanya
0
SEKALENG COLA, SEKOTAK SUSU
mari kita duduk beratapkan senja
di kala mentari hendak pergi ke peraduannya
mari kita melihat camar di senja itu
menari-nari di atas awan temaram bertahta jingga
... aku menggemgam sekaleng cola
kamu menggemgam sekotak susu
ku rasa selera kita memang berbeda
aku menyukai letupan buihnya
kau menyukai putihnya yang anggun
aku menyukai sensasi pekatnya yang pilu
kamu menyukai manisnya yang minyisakan memori
aku suka menikmati ramainya setiap aliran yang menusuk tenggorokanku
kamu suka menikmati setiap tetes yang menyiratkan senyum anggun
mari lepaskan gemgaman kita
bebaskan sekaleng cola dan sekotak susu itu
ketahuilah kita adalah beda yang sama
namun biarkan jemari itu menyatu
biarkan sekaleng cola dan sekotak susu
habis dikalahkan oleh rasa haus kita
akan rasa pekat dan manisnya
sebuah perasaan yang tak dapat
dilukis oleh camar itu
cukup ku siratkan dalam tatapanku,
dalam senyumku, dalam caraku
menggemgam jemari Mu
di kala mentari hendak pergi ke peraduannya
mari kita melihat camar di senja itu
menari-nari di atas awan temaram bertahta jingga
... aku menggemgam sekaleng cola
kamu menggemgam sekotak susu
ku rasa selera kita memang berbeda
aku menyukai letupan buihnya
kau menyukai putihnya yang anggun
aku menyukai sensasi pekatnya yang pilu
kamu menyukai manisnya yang minyisakan memori
aku suka menikmati ramainya setiap aliran yang menusuk tenggorokanku
kamu suka menikmati setiap tetes yang menyiratkan senyum anggun
mari lepaskan gemgaman kita
bebaskan sekaleng cola dan sekotak susu itu
ketahuilah kita adalah beda yang sama
namun biarkan jemari itu menyatu
biarkan sekaleng cola dan sekotak susu
habis dikalahkan oleh rasa haus kita
akan rasa pekat dan manisnya
sebuah perasaan yang tak dapat
dilukis oleh camar itu
cukup ku siratkan dalam tatapanku,
dalam senyumku, dalam caraku
menggemgam jemari Mu
Semalam begadang main PS (Play Station) sampe subuh, baru tidur 3 jam hp udh berteriak tidak jelas. ternyata panggilan dari Algazali. Telinga hampir tidak percaya apa yang diucapkan lelaki itu. "Di', loloski PKM mu ada kulihat pengumumannya". WHAT????? i can't belive it. Mungkinkah?????
Gak percaya bener,,,, ambil laptop sendiri buka sendiri linknya... wah ternyata bukan mimpi. Balla Biralle (Rumah Jagung) Usaha Alternatif Rumahan yang Berbasis Kearifan Budaya Lokal. Sunardi. Terima Kasih Ya ALLAH.
yah mungkin itu sedikit harapan penghapus resah gagal ujian meja di bulan ini.
Merenung bahwa Tuhan masih bersamaku...
Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
Gak percaya bener,,,, ambil laptop sendiri buka sendiri linknya... wah ternyata bukan mimpi. Balla Biralle (Rumah Jagung) Usaha Alternatif Rumahan yang Berbasis Kearifan Budaya Lokal. Sunardi. Terima Kasih Ya ALLAH.
yah mungkin itu sedikit harapan penghapus resah gagal ujian meja di bulan ini.
Merenung bahwa Tuhan masih bersamaku...
Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
0
First in 2012
lama tak mrngunjungi padang ini lagi akhirnya di awal tahun baru terwujud. tak terasa waktu yang singkat berlalu lagi. meninggalkan jejak-jejak di padang ini. masih perlu nelajar dan brlajar, yah belajar dari kesalahan, kegagalan.
"Aku mungkin saja membiarkan mu pergi, tapi hatiku ku titipkan padamu saja".
"Aku mungkin saja membiarkan mu pergi, tapi hatiku ku titipkan padamu saja".
Langganan:
Postingan (Atom)