AKU, DUNIA. MIMPIKU

Sekilas Semua Itu Tampak Nyata Namun Penuh dengan Kepalsuan
0

29 FEBRUARI 2012

Terbangun dari tumpukan buku di pagi buta. Memaksa mata melek karna harus masih membaca bagian penting yang tak sempat terbaca kemarin-kemarin. Rasanya hari ini akan berbeda dengan hari-hari lain. Hari ini akan menjadi yang paling berat dalam proses menunggu. Yah menunggu dan menunggu para penguji yang memutuskan apakah nasib baik yang berpihak hari ini ataupun sebaliknya. Otak pun di stel baik-baik untuk menjawab segala pertanyaan yang akan muncul bak menghadapi hakim.
Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil
Man shabara zhafira, Siapa yang sabar akan beruntung

Dua kutipan yang selalu mengiringi langkah demi mengejar impian yang dibela habis-habisan. Menjinakkan badai hidup dijalani dengan langkah sabar. Tentunya hadir dari pengiring yang setia memanjatkan doa yang tiada henti begitu pula tetesan keringat yang tulus dilimpahkan oleh kedua mutiara yang tak ternilai harganya yaitu Kedua Orang Tua. Dan semua handai taulan yang memberikan suguhan yang ikhlas terucap terima kasih. Semoga esok DOA dan mantra Man jadda wajada, Man shabara zhafira mengiring langkah dan pikiran menuju jalan baru.
29 Februari 2012 Pukul 15.00 Ujian Skripsi

Harapannya semua berjalan tepat waktu, namun alih-alih tepat waktu malah hampir dibatalkan. Untungnya nasib baik masih bersinggungan denganku. Mungkin menjadi sejarah atau tidak siapa yang peduli tapi menjadi hal yang tak biasa melaksanakan UJIAN SKRIPSI yang dimulai pada kurang lebih pukul 18. 15 kemudian di skors dan dilanjutkan kembali pukul 18.50 dan berakhir pukul 20.30 WITA...

Berusaha itu kadang membuat raga lelah. Tapi usahalah membawa kita menikmati sukses. SABAR itu awalnya terasa pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu.
Dan Alhamdulillah, Aku sudah mereguk madu itu.
Man jadda wajada
Man shabara zhafira